0 follower

Otentikasi dan Otorisasi

Otentikasi dan otorisasi diperlukan pada halaman Web yang dibatasi untuk para pengguna tertentu. Otentikasi adalah verifikasi apakah seseorang itu adalah orang yang berhak. Biasanya melibatkan username dan password, tapi dapat menyertakan metode lain yang menunjukan identitas, seperti kartu pintar, sidik jari, dll. Otorisasi adalah pencarian apakah orang yang sudah diidentifikasi (diotentikasi), diijinkan untuk memanipulasi sumber daya tertentu. Ini biasanya ditentukan dengan mencari apakah orang itu merupakan bagian dari aturan khusus yang memiliki akses ke sumber daya.

Yii memiliki kerangka kerja bawaan otentikasi/otorisasi yang mudah untuk dipakai dan dapat dikustomisasi untuk kebutuhan khusus.

Bagian utama dari kerangka kerja auth Yii adalah pra-deklarasi komponen aplikasi user, berupa obyek yang mengimplementasikan antar muka IWebUser. Komponen user mewakili informasi identitas bagi pengguna saat ini. Kita dapat mengaksesnya di mana saja menggunakan Yii::app()->user.

Memanfaatkan komponen user, kita dapat memeriksa apakah pengguna sudah masuk atau tidak via CWebUser::isGuest; kita bisa memasukan dan mengeluarkan seorang pengguna; kita bisa memeriksa apakah pengguna dapat melakukan operasi tertentu dengan memanggil CWebUser::checkAccess; dan kita juga bisa mendapatkan pembeda unik serta informasi identitas persisten lainnya mengenai pengguna.

1. Mendefinisikan Kelas Identitas

Seperti yang sudah disinggung di atas, otentikasi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan validasi identitas pengguna. Sebuah implementasi otentikasi pada aplikasi Web pada umumnya menyangkut kombinasi penggunaan username dan password untuk memverifikasi identitas user. Namun, otentikasi bisa juga menyertakan implementasi yang berbeda atau metode lain. Untuk mengakomodasi kebutuhan metode yang beragam, Yii Framework memperkenalkan identity class (kelas identitas)

Kita mendefinisikan sebuah kelas yang mengandung logika otentikasi yang sebenarnya. Identity class harus mengimplementasi interface IUserIdentity. Kelas-kelas identity dapat diimplementasikan untuk pendekatan otentiksai yang berbeda-beda (misalnya OpenID, LDAP, Twitter OAuth, Facebook Connect). Adalah sebuah permulaan yang baik ketika menulis implementasi sendiri dengan menurunkan CUserIdentity yang menjadi kelas dasar untuk otentikasi dengan pendekatan penggunaan username dan password.

Pekerjaan utama dalam mendefinisikan kelas identitas adalah implementasi metode IUserIdentity::authenticate. Ini merupakan metode yang digunakan untuk mengenkapsulasi detail utama pada pendekatan otentikasi. Kelas identity juga dapat mendeklarasikan informasi identitas tambahan yang perlu tetap ada (persistent) selama sesi pengguna.

Sebuah Contoh

Pada contoh berikut, kita akan menggunakan kelas identity untuk menunjukkan pendekatan database untuk otentikasi. Cara ini merupakan cara paling umum pada aplikasi Web. Seorang user akan memasukkan username dan password ke dalam form login, dan kemudian kita, dengan menggunakan ActiveRecord akan memvalidasi data rahasia tersebut dengan membandingkannya pada tabel user di dalam database. Sebetulnya ada beberapa hal lain yang akan didemokan pada contoh berikut :

  1. Mengimplementasikan fungsi authenticate() untuk menggunakan database dalam memvalidasi data pribadi.
  2. Meng-override metode CUserIdentity::getId() untuk mengembalikan properti _id karena implementasi default mengembalikan username sebagai ID.
  3. Menggunakan metode setState() (CBaseUserIdentity::setState) untuk menunjukkan penyimpanan informasi lain yang dapat diambil dengan mudah pada request berikutnya.
class UserIdentity extends CUserIdentity
{
    private $_id;
    public function authenticate()
    {
        $record=User::model()->findByAttributes(array('username'=>$this->username));
        if($record===null)
            $this->errorCode=self::ERROR_USERNAME_INVALID;
        else if($record->password!==md5($this->password))
            $this->errorCode=self::ERROR_PASSWORD_INVALID;
        else
        {
            $this->_id=$record->id;
            $this->setState('title', $record->title);
            $this->errorCode=self::ERROR_NONE;
        }
        return !$this->errorCode;
    }
 
    public function getId()
    {
        return $this->_id;
    }
}

Ketika kita memahami login dan logout di bagian berikutnya, kita akan melihat bahwa kita pass kelas identity ini ke metode login untuk seorang user. Informasi yang disimpan dalam sebuah state(dengan memanggil CBaseUserIdentity::setState) akan di-pass ke CWebUser yang menyimpannya dalam bentuk penyimpanan permanen (persistent), seperti misalnya sesi. Informasi ini dapat diakses seperti properti CWebUser. Sebagai contoh, kita menyimpan informasi title user via $this->setState('title', $record->title);. Begitu kita sudah menyelesaikan proses login kita, maka kita dapat mengambil informasi title dari user sekarang dengan menggunakan Yii::app()->user->title.

Info: Secara default, CWebUser menggunakan sesi sebagai penyimpanan permanen atas informasi identitas pengguna. Jika login berbasis-cookie dihidupkan (dengan menyetel CWebUser::allowAutoLogin menjadi true), informasi identitas pengguna juga dapat disimpan dalam cookie. Pastikan Anda tidak mendeklarasikan informasi sensitif (misalnya kata sandi) menjadi permanen.

2. Login dan Logout

Sekarang kita telah melihat contoh dari pembuatan sebuah identitas user, kita menggunakan in untuk membantu kita dalam mengimplementasi kebutuhan akan aksi login dan logout. Kode berikut akan mendemonstrasikan bagaimana dilaksanakan :

// Masukkan pengguna dengan username dan password yang disediakan.
$identity=new UserIdentity($username,$password);
if($identity->authenticate())
    Yii::app()->user->login($identity);
else
    echo $identity->errorMessage;
......
// Logout-kan pengguna saat ini
Yii::app()->user->logout();

Di sini kita akan membuat sebuah kelas UserIdentity yang baru dan pass ke dalam data rahasia (seperti nilai $username dan $password yang di-submit oleh user) ke constructor. Kita cukup memanggil fungsi metode authenticate(). Jika sukses, kita akan pass informasi identitas ke metode CWebUser::login, yang akan menyimpan informasi identitas ke tempat penyimpanan tetap (persistent) (secara default adalah sesi PHP) untuk mengambil pada saat request berikutnya. JIka otentikasi gagal, kita akan menanyakan properti errorMessage untuk informasi lebih lajut mengapa bisa gagal.

Apakah seorang user sudah terotentikasi atau belum dapat diperiksa dengan mudah melalui penggunaan Yii::app()->user->isGuest. Jika menggunakan penyimpanan tetap (persistent) seperti sesi dan/atau cookie (akan dibahas di bawah) untuk menyimpan informasi identitas, seorang user dapat tetap dalam keadaan login pada request berikutnya. Pada kasus ini, kita tidak perlu kelas UserIdentity dan seluruh proses login pada request selanjutnya. Namun CWebUser yang akan secara otomatis mengurus pengisian informasi identitas dari tempat penyimpanan tetap dan menggunakannya untuk menentukan apakah Yii::app()->user->isGuest akan mengembalikan true atau false.

Secara default, seorang pengguna akan di-logout-kan setelah periode waktu tertentu bila tidak aktif, tergantung pada konfigurasi sesi. Untuk mengubah perilaku ini, kita dapat menyetel properti allowAutoLogin pada komponen pengguna menjadi true dan mengoper parameter durasi ke dalam metode CWebUser::login. Selanjutnya pengguna akan tetap masuk selama durasi yang sudah ditetapkan, meskipun jika dia menutup jendela browser. Catatan bahwa fitur ini mengharuskan browser pengguna untuk menerima cookie.

// Biarkan pengguna tetap masuk selama 7 hari.
// Pastikan allowAutoLogin disetel true pada komponen user.
Yii::app()->user->login($identity,3600*24*7);

Seperti yang kami singgung di atas, ketika kita mengaktifkan login berbasis cookie, state-state yang disimpan melalui CBaseUserIdentity::setState akan disimpan juga ke dalam cookie. Ketika lain kali user tersebut login kembali, state-state ini akan dibaca dari cookie dan menjadi dapat diakses melalui Yii::app()->user.

Walaupun Yii telah mempersiapkan beberapa pencegahan kemungkinan nilai state cookie dimanipulasi pada bagian client, kami sangat menyarankan informasi yang sensitif tidak disimpan sebagai state alih-alih menyimpan informasi tersebut pada bagian server dengan membaca dari tempat penyimpanan di bagian server (seperti database).

Sebagai tambahan, untuk aplikasi Web serius apapun, kami merekomendasikan beberapa strategi berikut untuk meningkatkan keamanan pada login berbasis cookie.

  • Ketika seorang user berhasil login dengan mengisi form login, kita men-generate dan menyimpan sebuah kunci acak pada state cookie dan dalam tempat penyimpanan permanen pada bagian server (seperti database)

  • Pada saat request selanjutnya, ketika otentikasi user dilakukan dengan informasi cookie, kita membandingkan dua buah kunci acak ini dan memastikan kecocokannya sebelum me-login-kan user.

  • Jika user log melalui form login lagi, sebuah kunci harus di-generate ulang.

Dengan menggunakan strategi di atas, kita sudah mengeleminasi kemungkinan seorang user menggunakan ulang sebuah state cookie yang lama yang mungkin berisi informasi state yang lama.

Untuk mengimplementasi srategi di atas, kita perlu meng-override dua metode :

  • CUserIdentity::authenticate(): merupakan tempat di mana otentikasi nyata dilakukan. Jika user terotentikasi, kita harus men-generate sebuah kunci acak yang baru dan menyimpannya ke dalam database termasuk juga dalam state identitas melalui CBaseUserIdentity::setState.

  • CWebUser::beforeLogin(): merupakan fungsi yang dipanggil ketika seorang user sedang diloginkan. Kita harus mengecek apakah kunci yang didapatkan dari state cookie adalah sama dengan yang ada di database.

4. Filter Kontrol Akses

Filter kontrol akses merupakan skema awal otorisasi yang memeriksa apakah pengguna saat ini dapat melakukan aksi controller yang diminta. Otorisasi didasarkan pada nama pengguna, alamat IP klien dan jenis permintaan. Ini disediakan sebagai filter bernama "accessControl".

Tip: Filter kontrol akses cukup untuk skenario sederhana. Untuk kontrol akses yang kompleks, Anda dapat menggunakan role-based access (RBAC) yang akan segera dibahas.

Untuk mengontrol akses terhadap aksi dalam controller, kita menginstalasi filter kontrol akses dengan mengoverride CController::filters (lihat Filter untuk lebih jelasnya mengenai instalasi filter).

class PostController extends CController
{
    ......
    public function filters()
    {
        return array(
            'accessControl',
        );
    }
}

Dalam contoh di atas, kita menetapkan bahwa filter kontrol akses harus diterapkan pada setiap aksi PostController. Rincian aturan otorisasi yang dipakai oleh filter ditetapkan dengan meng-override CController::accessRules pada kelas controller.

class PostController extends CController
{
    ......
    public function accessRules()
    {
        return array(
            array('deny',
                'actions'=>array('create', 'edit'),
                'users'=>array('?'),
            ),
            array('allow',
                'actions'=>array('delete'),
                'roles'=>array('admin'),
            ),
            array('deny',
                'actions'=>array('delete'),
                'users'=>array('*'),
            ),
        );
    }
}

Kode di atas menetapkan tiga aturan, masing-masing disajikan sebagai array. Elemen pertama array bisa berupa 'allow' atau 'deny' dan sisanya pasangan nama-nilai lainnya menetapkan parameter pola aturan. Aturan-aturan yang didefinisikan sebelumnya diterjemahkan sebagai berikut: aksi create dan edit tidak bisa dijalankan oleh pengguna anonim; aksi delete dapat dijalankan oleh pengguna dengan aturan admin; dan aksi delete tidak bisa dijalankan oleh siapapun.

Aturan akses dievaluasi satu demi satu sesuai urutan yang ditetapkan. Aturan pertama yang sesuai dengan pola saat ini (misalnya nama pengguna, roles, alamat IP klien) menentukan hasil otorisasi. Jika aturan ini adalah aturan allow, aksi bisa dijalankan; jika aturan deny, aksi tidak bisa dijalankan; jika tidak ada aturan yang sesuai konteks, aksi masih bisa dijalankan.

Tip: Untuk memastikan aksi tidak bisa dijalankan pada konteks tertentu, sangat bermanfaat untuk selalu menetapkan semuanya sesuai aturan deny di akhir set aturan, seperti yang berikut:

return array(
    // ... aturan lain...
    // aturan ini menolak aksi 'delete' untuk semua konteks
    array('deny',
        'action'=>'delete',
    ),
);

Alasan atas aturan ini dikarenakan jika tidak ada seorangpun yang sesuai konteks aturan, aksi akan dijalankan.

Aturan akses akan sesuai dengan parameter konteks berikut:

  • aksi: menetapkan aksi mana dijalankan jika aturan sesuai. Ini harus berupa array ID aksi. Pembandingannya bersifat case-sensitive.

  • controller: menetapkan controller mana yang sesuai aturan ini. Ini harus berupa array ID controller. Pembandingannya bersifat case-sensitive.

  • pengguna: menetapkan pengguna mana yang sesuai aturan ini. Nama pengguna saat ini dipakai untuk penyesuaian. Pembandingannya bersifat case-sensitive. Tiga karakter khusus dapat dipakai di sini:

    • *: setiap pengguna, termasuk anonim dan pengguna terotentikasi.
    • ?: pengguna anonim.
    • @: pengguna terotentikasi.
  • roles: menetapkan roles mana yang sesuai aturan ini. Pemakaian fitur kontrol akses berbasis-role dijelaskan pada subseksi berikutnya. Aturan diterapkan khususnya jika CWebUser::checkAccess mengembalikan true pada salah satu set aturan. Catatan, Anda harus menggunakan set aturan terutama dalam aturan allow karena secara definisi, aturan mewakili perijinan untuk melakukan sesuatu. Juga harap dicatat, meskipun kita menggunakan batasan roles di sini, nilainya sebenarnya dapat berupa item otentikasi, termasuk roles, tugas dan operasi.

  • ip: menetapkan alamat IP klien mana yang sesuai aturan ini.

  • verb: menetapkan jenis permintaan apa (misalnya GET, POST) sesuai aturan ini. Pembandingannya tidak bersifat case-sensitive.

  • ekspresi: menetapkan ekspresi PHP yang nilainya menunjukan apakah aturan ini sesuai atau tidak. Dalam ekspresi, Anda dapat menggunakan variabel $user yang merujuk ke Yii::app()->user.

5. Menangani Hasil Otorisasi

Ketika otorisasi gagal, misalnya, pengguna tidak diijinkan untuk melakukan aksi yang ditetapkan, salah satu dari dua skenario berikut mungkin terjadi:

  • Jika pengguna tidak masuk dan jika properti loginUrl komponen pengguna dikonfigurasi menjadi URL halaman login, browser akan mengalihkan ke halaman itu. Catatan bahwa standarnya, loginUrl merujuk ke halaman site/login.

  • Sebaliknya exception HTTP akan ditampilkan dengan kode kesalahan 401.

Ketika mengkonfigurasi properti loginUrl, Anda dapat menyediakan URL relatif ataupun absolut. Selain itu, Anda juga bisa menyediakan array yang akan dipakai untuk membuat URL dengan memanggil CWebApplication::createUrl. Elemen pertma array harus menetapkan rute ke aksi controller login, dan pasangan nama-nilai lainnya adalah parmeter GET. Sebagai contoh,

array(
    ......
    'components'=>array(
        'user'=>array(
            // ini sebetulnya merupakan nilai default
            'loginUrl'=>array('site/login'),
        ),
    ),
)

Jika browser dialihkan ke halaman login dan login berhasil, kita mungkin ingin mengalihkan browser kembali ke halaman yang menyebabkan kegagalan otorisasi. Bagaimana kita mengetahui URL halaman itu? Kita bisa memperoleh informasi ini dari properti returnUrl pada komponen pengguna. Selanjutnya kita dapat melakukan pengalihan berikut:

Yii::app()->request->redirect(Yii::app()->user->returnUrl);

6. Kontrol Akses Berbasis-Role

Role-Based Access Control (RBAC) menyediakan kontrol akses terpusat yang sederhana dan powerful. Silahkan merujuk ke artikel Wiki untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan RBAC dengan skema kontrol akses tradisional.

Yii mengimplementasikan skema RBAC berhierarki via komponen aplikasi authManager. Berikut ini, pertama-pertama kita lihat konsep utama yang dipakai dalam skema ini; kemudian kita memahami bagaimana untuk mendefinisikan data otorisasi; di akhir kita akan melihat bagaimana menggunakan data otorisasi untuk melakukan pemeriksaan akses.

Tinjauan

Konsep dasar dalam RBAC Yii adalah item otorisasi. Item otorisasi adalah perijinan untuk melakukan sesuatu (misalnya membuat post blog baru, mengatur pengguna). Berdasarkan granularitas dan pengguna yang ditargetkan, item otorisasi bisa diklasifikasikan sebagai operations (operasi), tasks (tugas) dan roles (peran). Role terdiri dari task, task terdiri dari operation, dan operation adalah perijinan yang paling kecil. Sebagai contoh, kita bisa memiliki sistem dengan role administrator yang terdiri dari task post management dan task user management. Task user management terdiri dari operation create user, update user dan delete user. Agar lebih fleksibel, Yii juga mengijinkan role terdiri dari role atau operation lain, task terdiri dari task lain, dan operation terdiri dari operation lainnya, task terdiri dari task-task lain, dan operation terdiri dari operation-operation lainnya.

Item otorisasi secara unik diidentifikasi dengan namanya.

Item otorisasi dapat dikaitkan dengan aturan bisnis. Aturan bisnis adalah bagian kode PHP yang akan dijalankan saat melakukan pemeriksaan akses terhadap itemnya. Hanya ketika eksekusi mengembalikan nilai true, pengguna akan dipertimbangkan memiliki perijinan yang disajikan oleh item. Sebagai contoh, saat mendifinisikan operation updatePost, kita akan menambahkan aturan bisnis yang memeriksa apakah ID pengguna sama seperti ID pemuat tulisan agar pembuat tersebut dapat memiliki perijinan untuk memutakhirkan tulisan.

Menggunakan item otorisasi, kita bisa membangun hirarki otorisasi. Item A adalah induk dari item B lain dalam hirarki jika A terdiri dari B (atau katakanlah A mewarisi perijinan disajikan oleh B). Item dapat memiliki multipel item anak, dan juga bisa memiliki multipel item induk. Oleh karena itu, hirarki otorisasi adalah grarik urutan-bagian alih-alih sebuah pohon (susunan). Dalam hirarki ini, item role berada tingkat atas, item operasi pada tingkat bawah, item tugas berada diantaranya.

Setelah kita memiliki hirarki otorisasi, kita bisa menempatkan roles dalam hirarki ini ke pengguna aplikasi. Pengguna setelah ditempatkan akan memiliki perijinan yang disajikan oleh role. Sebagai contoh, jika kita menempatkan role administrator kepada seorang pengguna, dia akan memiliki perijinan administrator yang termasuk post management dan user management (dan operasi terkait seperti misalnya create user).

Sekarang bagian yang menyenangkan. Dalam aksi controller, kita ingin memeriksa apakah pengguna saat ini dapat menghapus tulisan yang ditetapkan. Menggunakan hirarki RBAC serta penempatan, ini bisa dikerjakan dengan mudah seperti berikut:

if(Yii::app()->user->checkAccess('deletePost'))
{
    // hapus tulisan
}

7. Mengkonfigurasi Manajer Otorisasi

Sebelum kita mendefinisikan hirarki otorisasi dan melakukan pemeriksaan akses, kita perlu mengkonfigurasi komponen aplikasi authManager. Yii menyediakan dua jenis manajer otorisasi: CPhpAuthManager dan CDbAuthManager. Yang pertama menggunakan file skrip PHP untuk menyimpan data otorisasi, sementara yang kedua menyimpan data otorisasi dalam database. Ketika kita mengkonfigurasi komponen aplikasi authManager, kita harus menetapkan kelas komponen mana yang dipakai dan apa nilai awal untuk komponennya. Sebagai contoh,

return array(
    'components'=>array(
        'db'=>array(
            'class'=>'CDbConnection',
            'connectionString'=>'sqlite:path/to/file.db',
        ),
        'authManager'=>array(
            'class'=>'CDbAuthManager',
            'connectionID'=>'db',
        ),
    ),
);

Selanjutnya kita dapat mengakses komponen aplikasi authManager menggunakan Yii::app()->authManager.

8. Mendefinisikan Hirarki Otorisasi

Mendefinisikan hirarki otorisasi mencakup tiga langkah: mendefinisikan item otorisasi, membuat hubungan diantara item otorisasi, dan menempatkan role ke pengguna aplikasi. Komponen aplikasi authManager menyediakan seluruh set API untuk tugas-tugas ini.

Untuk mendefinisikan item otorisasi, panggil salah satu metode berikut, tergantung pada jenis itemnya:

Setelah kita memiliki satu set item otorisasi, kita dapat memanggil metode untuk membuat hubungan diantara item-item otorisasi:

Dan terakhir, kita memanggil metode berikut untuk menempatkan item role ke pengguna individual:

Di bawah ini kami memperlihatkan contoh mengenai pembangunan hirarki otorisasi dengan API yang sudah disediakan:

$auth=Yii::app()->authManager;
 
$auth->createOperation('createPost','create a post');
$auth->createOperation('readPost','read a post');
$auth->createOperation('updatePost','update a post');
$auth->createOperation('deletePost','delete a post');
 
$bizRule='return Yii::app()->user->id==$params["post"]->authID;';
$task=$auth->createTask('updateOwnPost','update a post by author himself',$bizRule);
$task->addChild('updatePost');
 
$role=$auth->createRole('reader');
$role->addChild('readPost');
 
$role=$auth->createRole('author');
$role->addChild('reader');
$role->addChild('createPost');
$role->addChild('updateOwnPost');
 
$role=$auth->createRole('editor');
$role->addChild('reader');
$role->addChild('updatePost');
 
$role=$auth->createRole('admin');
$role->addChild('editor');
$role->addChild('author');
$role->addChild('deletePost');
 
$auth->assign('reader','readerA');
$auth->assign('author','authorB');
$auth->assign('editor','editorC');
$auth->assign('admin','adminD');

Komponen authManager (seperti CPhpAuthManager, CDbAuthManager) akan menjalankan item otorisasi begitu dibuat. Kita TIDAK perlu menjalankan perintah diatas untuk mengulangi pembuatannya di setiap permintaan.

Info: sementara pada contoh di atas terlihat panjang dan melelahkan, ini hanya dikarenakan untuk keperluan demonstratif saja. Para pengembang biasanya harus mengembangkan beberapa antar muka agar pengguna akhir bisa menggunakan hirarki otorisasi lebih intuitif.

9. Menggunakan Aturan Bisnis (Business Rule)

Ketika kita mendefinisikan hirarki otorisasi, kita dapat mengaitkan sebuah role, tugas atau operasi dengan apa yang disebut aturan bisnis. Kita juga dapat mengaitkan aturan bisnis saat kita menempatkan sebuah role kepada pengguna. Aturan bisnis adalah bagian dari kode PHP (teppatnya pernyataan PHP) yang dijalankan ketika kita melakukan pemeriksaan akses. Nilai kode yang dikembalikan dipakai untuk menentukan apakah role atau penempatan diterapkan pada pengguna saat ini. Dalam contoh di atas, kita mengaitkan aturan bisnis dengan tugas updateOwnPost. Dalam aturan bisnis, kita cukup memeriksa apakah ID pengguna saat ini sama dengan ID pembuat tulisan. Informasi tulisan dalam array $params disediakan oleh para pengembang saat melakukan pemeriksaan akses.

Pemeriksaan Akses

Untuk melakukan pemeriksaan akses, pertama kita perlu mengetahui nama item otorisasi. Sebagai contoh, untuk memeriksa apakah pengguna saat ini dapat membuat sebuah post, kita akan memeriksa apakah dia memiliki perijinan yang disiapkan oleh operasi createPost. Kemudian kita memanggil CWebUser::checkAccess untuk melakukan pemeriksaan akses:

if(Yii::app()->user->checkAccess('createPost'))
{
    // buat post
}

Jika aturan otorisasi dikaitkan dengan aturan bisnis yang memerlukan parameter tambahan, kita juga dapat mengoperkannya. Contoh, untuk memeriksa apakah pengguna dapat memutakhirkan sebuah tulisan, kita akan melakukan

$params=array('post'=>$post);
if(Yii::app()->user->checkAccess('updateOwnPost',$params))
{
    // mengupdate tulisan
}

Menggunakan Role Default

Banyak aplikasi Web memerlukan beberapa role sangat khusus yang ditempatkan ke setiap pengguna atau hampir semua pengguna sistem. Sebagai contoh, kita mungkin ingin menempatkan beberapa hak bagi para pengguna terotentikasi. Ini akan memunculkan banyak masalah pemeliharaan jika kita secara eksplisit menetapkan dan menyimpan penempatan role tersebut. Kita dapat mengeksploitasi role default guna memecahkan masalah ini.

Role default adalah sebuah role yang secara implisit ditempatkan ke setiap pengguna, termasuk yang terotentikasi dan pengunjung. Kita tidak perlu secara eksplisit meng-assign kepada pengguna. Saat CWebUser::checkAccess dipanggil, role default akan diperiksa lebih dulu seolah-olah di-assign kepada pengguna.

Role default harus dideklarasikan dalam properti CAuthManager::defaultRoles. Contohnya, konfigurasi berikut mendeklarasikan dua role sebagai role standar: authenticated dan guest.

return array(
    'components'=>array(
        'authManager'=>array(
            'class'=>'CDbAuthManager',
            'defaultRoles'=>array('authenticated', 'guest'),
        ),
    ),
);

Karena role default ditempatkan ke setiap pengguna, biasanya perlu dikaitkan dengan aturan bisnis yang menentukan apakah role benar-benar di-assign kepada pengguna. Sebagai contoh, kode berikut mendefinisikan dua role, authenticated dan guest, yang secara efektif di-assign ke masing-masing para pengguna terotentikasi dan pengunjung.

$bizRule='return !Yii::app()->user->isGuest;';
$auth->createRole('authenticated', 'authenticated user', $bizRule);
 
$bizRule='return Yii::app()->user->isGuest;';
$auth->createRole('guest', 'guest user', $bizRule);

Found a typo or you think this page needs improvement?
Edit it on github !